Translate

Minggu, 20 Januari 2019

Tinjauan Antropologi Budaya : Pola Kebudayaan Masyarakat Desa Bejijong, Kec. Trowulan – Mojokerto Sebagai Peninggalan Majapahit


Oleh :
Yona Fiharta
(Universitas Negeri Surabaya)

Kebudayaan menurut Edward Burnett Tylor dalam karyanya yang berjudul “Primitive Culture” adalah kompleks dari keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, adat istiadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat.

Maka disini dapat dikatakan bahwa kebudayaan itu ibarat selembar kain yang oleh penjait akan dijadikan baju, kemudian dari segi lainnya kebudayaan adalah pola yang menjadi contoh dan pedoman bagi penjahit dalam bekerja. Dalam kebudayaan terdapat pola yang dapat disebut sebagai pranata budaya yang digunakan sebagai pengatur kehidupan manusia dengan tujuan untuk mencapai kehidupan bahagia nan sejahtera. Pola tersebut dapat berupa pola kelakuan dan pola tindakan.

Seperti yang disebutkan oleh Koentjaraningrat (2008) mengenai pola yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan berhubungan dengan tuhan atau dengan alam gaib (Religius Institutions), sebagai contoh tersebut dapat ditemui di Desa Bejijong, Kec. Trowulan – Mojokerto.

Mssyarakat dalam implementasinya sebagai model dalam tingkah laku (model for) mereka melakukan berbagai kegiatan yang salah satunya budaya “Ruwat Desa/Ruwatan Bumi” dimana masyarakat membagi masing-masing arti dalam budaya ini yang salah satunya menganggap bahwa budaya ini memiliki makna sebagai tolak balak, ucapan rasa syukur atas nikmat kesehatan dan hasil bumi serta sebagai bentuk upaya pelestarian budaya.

Rumatan Desa ini dilaksanakan setiap tahun sekali yang tepatnya jatuh pada bulan ruwah (bulan dalam kalender jawa). Budaya ini juga hampir dilakukan oleh seluruh desa yang ada di kawasan Trowulan yang merupakan bekas peninggalan Majapahit, masyarakat sekitar dalam kehidupan sehari-hari (model of) sangat menjunjung tinggi budaya ini yang merupakan budaya warisan leluhur.
Dalam setiap kegiatan ini, masyarakat sekitar menaruh antusias yang begitu tinggi terhadap pelaksanaannya. Mereka dalam implemenasinya menjunjung tinggi rasa kegotong royongan guna terselenggaranya acara ini. Sehingga muncul nilai dan norma dalam kebudayaan ini, yang menjadikan semakin kuat hubungan yang terjalin antar tiap masyarakat.

Dalam pelaksanaannya banyak rangkaian yang tersusun yang salah satunya ; kenduri desa, ini dilakukan sebelum memulai acara dan diikuti oleh seluruh masyarakat desa tak terkecuali dan diwakili oleh masyarakat desa dengan gender perempuan, dalam acara ini doa-doa baik dipanjatkan guna kehidupan desa yang lebih baik dikemudian hari, dalam budaya daerah tertentu seperti Sunda, Sumatera, dan Bali mungkin memiliki arti yang sedikit berbeda, hal itu sangat wajar terjadi mengingat keberagaman budaya yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

Selain itu acara kenduri ini juga dapat dikatakan masyarakat desa sebagai bentuk komunikasi pada tuhan dengan alam gaib. Mereka mempercayai adanaya leluhur yang biasa disebut sebagai “Dayang Desa” yang mana sagat dihargai dan setiap ada kegiatan selalu meminta izin terlebih dahulu dengan memberikan beberapa “Cobakal/Sesaji” hal ini sudah menjadi tradisi yang mengakar kuat dalam masyarakat sekitar.

Selain acara tersebut, juga banyak acara selajutnya yang diselenggarakan seperti “Kirab Budaya” yang selalu dilaksanakan selesai acara kenduri dengan mengelilingi desa bersama hasil bumi, dalam kirab ini terdapat sesuatu yang menarik karena dalam akhir acara kirab maka akan ada perebutan gunungan tumbeng yang dianggap memiliki arti sebagai pembawa keberuntungan dimasa yang akan datang, masyarakat sekitar sangat antusias terhadap hal ini.

Mereka saling berebut satu sama lain, hal ini mungkin sering kita temui dan tidak hanya terjadi didesa ini, meski beberapa daerah lain juga melakukan hal serupa, hanya saja yang membedakan hanya makna dan arti yang terkandung.

Juga terdapat pula acara penutup yang dibuat dengan semeriah dan terkesan mungkin, yang setiap tahun puncak acara selalu ditutup dengan diselenggarakannya pertunjukan Wayang Kulit yang merupakan permintaan dari Dayang Desa.
Sebagian orang mungkin akan menganggap bahwa acara Ruwat Desa ini adalah hal yang tidak perlu dilaksanakan dan cenderung menyimpang dari segi agama, namun ini sudah menjadi kepercayaan dan tradisi masyarakat sekitar yang tertanam sejak dahulu yang juga menjadi suatu kebiasaan.

Pola kebudayaan ini akan selalu berkembang dan bertahan seiring dengan peradaban zaman, tradisi-tradisi yang ada yang sudah menjadi warisan ini akan senantiasa dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat sekitar, kebudayaan yang dimiliki merupakan bagian dari kehidupan mereka, yang sdah sepatutnya dijunjung tinggi.

Dan teori yang diungkapkan oleh C. Geertz juga diterapkan oleh masyarkat, walau sering ditemui perbedaan dari tiap-tiap daerah tidak menjadikan sebuah permasalahan. Karena kebudayaan yang lahir dan berkembang dari masing-masing daerah sejatinya memiliki karakteristik yang tidak dapat lepas dari peninggalan leluhur mereka, yang sudah sepatutnya dipelajari, dijaga dan dilestarikan, untuk itu sudah sepatutnya manusia bangga dengan hasil kebudayaan yang ada, sebab antropologi memandang bahwa kebudayaan merupakan bagian dari tata kehidupan, way of life dan tata tingkah laku yang dapat menggambarkan kepribadian masyarakat.


Daftar Pustaka :
Sarmini. 2015. Antropologi Budaya.

Surabaya : Unesa University Press Suryadi, Budi. 2012. Pengantar Antropologi. Banjarmasin : P3AI Universitas Lambung Mangkurat BanjarmasinWiranata, I Gede A.B. 2011. Antropologi Budaya. Bandar Lampung : PT CITRA ADITYA BAKTI

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html